Profil Bambang Siswoyo: Sumbangkan Diri Untuk Olahraga

SALATIGA – William Arthur Ward, seorang penulis asal Amerika mengatakan guru yang biasa- biasa saja memberitahu, dan guru yang agung memberikan inspirasi. Ya, peran seorang guru mempunyai andil besar dalam keberhasilan muridnya.

Seperti halnya atlet, kesuksesannya tidak terlepas dari bimbingan guru atau pelatihnya. Melalui intensitas pertemuan, perhatian, pelatih tak hanya memberi pengetahuan dan mendemonstrasikan, tapi juga memberi inspirasi kepada muridnya untuk mencapai kemenangan.

Adalah Bambang Siswoyo, S.Pd pelatih nomor lempar dan tolak yang juga mantan Pelatih Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Atletik Salatiga. Berkat tangan dinginnya, banyak atlet yang menjuarai berbagai kompetisi atletik Nasional maupun Internasional.

Baginya, mencetak atlet berprestasi bukanlah hal mudah. Untuk menunjang program latihan yang efektif dan efisien Bambang Siswoyo memilih metode Total Training sebagai metode yang sesuai untuk mengembangkan fisik, teknik dan simulasi.

Ada empat system periodesasi pelatihan, yaitu persiapan umum, persiapan khusus, persiapan perlombaan. Setiap periode memiliki porsi latihan masing- masing. Selain itu, pemahaman rumus fisika yang mendukung juga diperlukan sabagai salah satu strategi untuk meraih kemenangan.

“Pelatih juga harus tahu rumus fisika yang mendukung nomor lempar, seperti hukum newton, percepatan, momentum, pengungkit, elevasi, parabola dan gaya grafitasi. Itu bukan hanya teori, tapi kita bisa mempelajari bagaimana sebuah benda bekerja jika diberi dorongan, dll. Dan pasti terbukti, hasil latihannya menjadi lebih baik,” terangnya.

• Studi Banding Ke Jerman
Jerman , merupakan Negara yang mempunyai peran cukup besar dalam pengembangan prestasi Bambang Siswoyo. Di Negara ini, Bambang Siswoyo mengikuti studi banding nomor lempar dan studi banding pembinaan prestasi. Menurutnya, setiap atlet cabor atletik jika dibawa ke Jerman selalu masuk di Pelatnas karena Jerman mempunyai peralatan yang lengkap untuk cabor tersebut. “ Di Jerman peralatannya komplit. Disana jika turun salju, latihan bisa dipindah ke dalam ruangan.

Kalau di Indonesia, kalau hujan latihan berhenti, kumpul- kumpul terus ngerumpi. Di Jerman alatnya juga sangat banyak, sehingga atlet tidak perlu sering bolak- balik mengambil alat setelah melempar 5 – 10 kali, papar laki- laki lulusan S1 Olah Raga Kepelatihan ini.

Terlepas dari itu, disinggung mengenai prestasi cabor atletik di Salatiga, Bambang memberikan apresiasi dan bangga akan pencapaiannya.

“ Salatiga itu gudangnya atletik, dalam setiap Kejuaraan, pada nomor- nomor lempar pasti kena Salatiga, dan untuk aras nasional pasti dimenangkan kontingen Jateng . Walaupun kota kecil, Salatiga itu gudangnya pelari jauh menengah dan nomor – nomor lempar,” ungkapnya.

• Penyembuhan Cidera
Menginjak usia 64 tahun, Bambang SIswoyo tak kehabisan ide untuk masih aktif dalam dunia Olahraga. Sekarang Ia sering memberikan coaching clinic penyembuhan cidera karena kesalahan gerak dan membuka klinik Olahraga Enggal Saras. “Ini merupakan langkah saya untuk mengabdikan diri kepada dunia Olahraga.” Pungkasnya .

DA