Persaingan Merata, Kualitas Permainan Meningkat

SALATIGA, Kejuaraan Kota (Kejurkot) bulu tangkis yang diselenggarakan PBSI Salatiga telah menyelsaikan seluruh pertandingan pada Selasa (18/12) malam di GOR PPLP Salatiga. Hingga pukul 18.00, ada enam nomor yang sudah menyelesaikan babak final dari total 12 nomor yang dipertandingkan.

Dari nomor-nomor yang sudah diselesaikan itu, semuanya di kelompok usia dini. Dari nomor-nomor itu, terlihat persaingan merta dalam meraih juara. Tidak ada dominasi mutlak klub tertentu. Dari enam nomor itu, klub tua di Salatiga, Rajawali meraih dua gelar sama seperti yang diraih PB Mitra Jaya. Dua sisanya diraih PB SGS dan Berkat Abadi.

Dua gelar juara yang diraih Rajawali, masing-masing dari nomor pradini putri melalui Felita. Satu gelar lagi yaitu dari nomor tunggal usia dini putri utama yang dipersembahkan Florensia. Dua gelar PB Mitra Jaya dihasilkan dari nomor pradini putra melalui Febriansyah dan nomor tunggal usia dini putra madya yang raih oleh Andriano Risty.

Dua gelar lagi dibagi rata yaitu untuk PB SGS setelah memenangi nomor tunggal usia dini putri melalui pemainnya Irena. Satu gelar lagi diraih PB Berkat Abadi yang bernama Fernando setelah memenangi di kelompok tunggal usia dini putra.

Bidang Pertandingan Kejurkot PBSI Salatiga, Bayu Angki Anggono mengatakan, secara kualitas permainan anak-anak yang mengikuti turnamen ini meningkat. Misalnya, pukulannya semakin terarah, pertandingan seru karena kualitas teknik para pemainĀ  berimbang, dan lainnya. “Ini tidak lepas dari seringnya digelar kejuaraan. Sehingga anak-anak menjadi tertempa kompetisi dan bisa belajar dari kejuaraan ke kejuaraan sebelumnya,” katanya.

Menurut Bayu, kejuaraan seperti Kejurkot ini sangat bermanfaat bagi para pebulu tangkis dari berbagai usia. Sebab setiap kejurkot selalu mempertandingkan nomor berjenjang dari usia dini hingga dewasa.

“Dalam setahun, di Salatiga ini ada dua Kejurkot. Belum lagi di tahun tertentu ada kejuaraan multi cabang. Dengan begitu, anak-anak menjadi terlatih dan terbiasa dengan kompetisi yang ketat dan terstruktur. Semoga dari setiap kejurkot ini mampu menghasilkan pemain yang bisa berprestasi bukan hanya Salatiga tetapi di level lebih tinggi seperti Jateng, bahkan nasional,” terangnya.

DA