Pembatalan PON Remaja Perlu Ditinjau

SALATIGA – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Salatiga menyayangkan rencana pembatalan Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja 2017 di Jawa Tengah oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Sebagai tuan rumah, Jateng juga telah mempercayakan Salatiga menjadi penyelenggara di beberapa cabang olahraga. Ketua KONI Salatiga Edy Pramono mengatakan, wacana pembatalan PON perlu ditinjau ulang.

Sebab, bagi Salatiga dan Jeteng akan merugi karena persiapan penyelenggaraan sudah dilakukan. ”Kami sangat kecewa terkait pembatalan PON Remaja. Sebab Salatiga sudah ditunjuk oleh Pengprov Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) dan Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) untuk menjadi tuan rumah,” katanya.

Menurut Edy, berkaitan dengan penunjukan tuan rumah itu, pihaknya juga sudah mulai mempersiapkan sarana dan prasarana untuk mendukung pelaksanaan PON Remaja. Dengan begitu, akan menjadi kerugian jika PON ditiadakan.

Sasaran Strategis

Hal senada dikatakan pelatih atletik Dragon Salatiga, Yon. Menurut dia, PON Remaja merupakan sasaran strategis dalam rangka pembinaan atlet di usia yunior. Dari PON Remaja itu diharapkan muncul bibit atlet Indonesia yang mampu bersaing di tingkat nasional bahkan internasional. ”Cabang atletik Salatiga sudah bangkit belakangan ini. Ini ditunjukkan dengan banyaknya atlet yunior Salatiga menjuarai kejurda dan kejurnas.

Di PON Remaja 2017 ini diperkirakan para atlet Salatiga mampu berbuat banyak,” ujarnya. Yon menyebut, para atlet Salatiga diprediksikan meraih lima emas pada PON Remaja 2017 di Jawa Tengah. Persiapan sejak dini dilakukan guna meraih ambisi itu.

”Pada PON Remaja 2014 di Jatim, cabang atletik Jateng meraih tiga emas. Pada PON Remaja mendatang, sebenarnya kami optimistis, dari Salatiga saja diharapkan mampu menyumbang lima emas, belum dari daerah lain. Terlebih Jateng akan menjadi tuan rumah,” ucapnya.

Sumber: Suara Merdeka: Selasa, 18 Oktober 2016

DA