Mencari Bibit Tenis Masih Sulit

SALATIGA – Jajaran pengurus PELTI Salatiga kesulitan mencari bibit olahraga tenis di Salatiga. Akibatnya, prestasi olahraga ini tidak mampu berbicara banyak dalam kejuaraan tingkat Jateng. Pada PORPROV 2013, Salatiga tidak meraih medali dari cabang tenis.

Ketua PELTI Salatiga Suyanto mengatakan, sulitnya mencari bibit olahraga tenis disebabkan berbagai faktor. Diantaranya, kurangnya peran orang tua untuk mendukung anaknya berlatih tenis. Mereka beranggapan olahraga tenis termasuk olahraga mahal sehingga membebani orang tua.

Selain itu, para pelatih maupun penggemar tenis di Salatiga ini belum kompak. Mereka masih berorientasi pada kepentingan pribadi.

“ Kami sudah gencar melakukan sosialisai ke masyarakat. Tetapi selalu saja sulit mengajak masyarakat mencintai olahraga ini. Padahal, lapangan tenis di Salatiga ini sebenarnya cukup banyak,” katanya saat memberi arahan dalam pembukaan turnamen tenis PELTI Salatiga Cup 2015 di Lapangan tenis Disbun, Salatiga, Sabtu (24/1).

Mantan Anggota DPRD Salatiga ini mengatakan, minimnya animo tenis di Salatiga ini bisa dilihat dari sedikitnya peserta saat digelar kejuaraan. Peran serta sekolah juga belum terlihat karena banyak sekolah menjadikan tenis sebagai kegiatan ekstrakulikuler.

Sementara itu Ketua Harian KONI Salatiga Edy Pramono saat membuka turnamen mengatakan, guna merangsang pembinaan, perlu dipersering kejuaraan. Sebab dengan latihan tanpa kejuaraan akan membuat atlet merasa jenuh.

Persering Kejuaraan

“KONI siap memfasilitasi semua cabang olahraga termasuk tenis untuk bisa berkembang di Salatiga. Jadi, KONI tidak pilih kasih terhadap cabang tertentu. Silakan mempersering kejuaraan dan kami membantu,” katanya.

Ketua panitia PELTI Salatiga Cup 2015 Sukisno mengatakan, kejuaraan terbagi dalam dua kategori yaitu tunggal putra yang terbuka untuk wilayah Salatiga, Kabupaten Semarang dan Boyolali. Kemudian ganda 90 plus yaitu ganda dengan jumlah usia minimum. Kelompok ini hanya untuk pemain ber-KTP Salatiga atau bekerja di Salatiga. Total peserta 14 umum dan 17 dari kelompok veteran.

Juara tunggal putra diraih Yan Patria Adi Nugraha. Disusul posisi kedua hingga keempat masing- masing Edi Sutoyo, Fuad Rajabaja, dan Adi Usep Sunarya. Ada pun juara ganada 90 plus, posisi pertama hingga keempat masing- masing Endro/ arif Susanto, Jumeri/ Harjan Widodo, dan Imam Adji Suroyo/ Paul Ch Djari.

Sumber: Suara Merdeka. Senin, 26 Januari 2015

DA