SEMARANG – Kota Salatiga keluar sebagai juara umum pada Kejurprov Atletik Remaja-Yunior Jateng 2017. Pada kejuaraan yang berlangsung di Lintasan Atletik Unnes Semarang, Sabtu-Minggu (4-5/3), kota tersebut mengoleksi 14 emas, delapan perak, dan sembilan perunggu.
Setingkat di bawahnya, Blora dengan tujuh emas, tiga perak, dan tiga perunggu. Disusul Pati dengan lima emas dan tiga perunggu. Posisi kelima ditempati Banjarnegara dengan empat emas, empat perak, dan lima perunggu.
Kejuaraan diikuti 25 daerah/klub yang ada di provinsi ini. Ketua Harian Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Jateng Rumini mengatakan, secara umum catatan waktu dan hasil lemparan/loncatan meningkat cukup signifikan. ”Ada dua hal penting pada Kejurprov Remaja dan Yunior ini.
Pertama adalah sebagai persiapan kejurnas remaja-yunior di Jakarta, April nanti dan seleksi untuk Popnas Jateng 2017, September mendatang. Melihat catatan yang dihasilkan, kami cukup optimistis Jateng mampu berbicara banyak di dua ajang tersebut,” tutur Rumini di sela kejuaraan, Minggu (5/3).
Supervisi Atlet
Terkait persiapan kejurnas, atlet akan menjalani desentralisasi latihan di daerah masingmasing atau klub yang menaungi. Namun, pihaknya akan melakukan supervisi pada perkembangan atlet. Sedangkan untuk Popnas, PASI Jateng akan menyerahkan hasil kejurprov pada Disporapar Jateng. Hanya yang menjadi catatannya adalah kuota yang sangat minim untuk Popnas Jateng 2017 nanti. ”Kuota dibatasai 30 atlet saja.
Padahal, idelanya adalah 60 hingga 80 atlet mengingat banyaknya nomor yang diperlombakan. Sebagai tuan rumah, momentum harusnya bisa dimanfaatkan dengan memaksimalkan jumlah atlet yang tampil,” tutur peraih emas SEA Games Thailand 1995 itu.
Tapi pada kejurnas, Jateng akan mengirim sebanyak 60 atlet sesuai dengan nomor yang dipertandingkan. PASI Jateng, kata dia, optimistis mampu mempertahankan juara umum seperti 2016 lalu.
Sumber: Suara Merdeka – Senin,6 Maret 2017