KONI Salatiga Studi Banding Ke KONI Kota Cimahi dan KONI Kota Bandung

SALATIGA – Pengelolaan olahraga di kota Salatiga terus diarahkan kepada industri (sport industry) dan wisata olahraga (sport tourism). Bahkan kedepan harus juga mencapai ke pengembangan ilmu pengetahuan olahraga (sports science).

Langkah itu harus dilakukan untuk bisa meningkatkan prestasi olahraga ditengah keterbatasan anggaran yang dimiliki KONI kota Salatiga. “Anggaran kita sekitar Rp 2.3 miliar. Cukup kecil jika dibandingkan dengan kota Cimahi yang mencapai Rp 5 miliar. Makin sangat kecil jika dibandingkan dengan kota Bandung yang mencapai Rp 35 miliar,” jelas Agus Purwanto, plt ketua Koni Salatiga usai melakukan studi banding ke dua kota tersebut.

Menurut Agus, kota Salatiga memiliki potensi besar mengingat jumlah atlet dari berbagai cabor sangat banyak. Meski dana minim, pihaknya terus melakukan program pengembangan potensi olahraga. “Kita memakai siklus 4 tahunan, yakni pembibitan, pembinaan, pemusatan latihan dan prestasi,” terang pria yang akrab dengan media ini. Salah satu yang perlu dilakukan untuk menjaring pembibitan adalah digelarnya even.

Di Kota Salatiga, beberapa cabang olahraga yang sangat potensial antara lain atletik dan beladiri.”Kita juga melakukan pendataan terhadap semua atlet potensial yang dimiliki semua klub di Salatiga. Nantinya, akan kita padukan data dan memantau program pembinaan agar kedepan bisa memperoleh prestasi seperti yang diharapkan bersama,” jelas Agus.

Sementara ketua KONI Cimahi Aris Permono menuturkan jika pihaknya melakukan pembinaan dengan menggandeng semua klub olahraga yang ada. Pasalnya, sumber atlet ada di klub. “Ujung tombak pembinaan ada di klub. Sehingga jangan sampai melupakan pembinaan klub yang menaungi para atlet,” jelasnya saat menerima rombongan koni Salatiga di pendopo DPRD Cimahi.

DA