SIDOMUKTI– Pengurus Asosiasi Kota (Askot) PSSI Salatiga mendorong klub-klub di Salatiga berpartisipasi dalam kompetisi sepak bola nasional. Salah satunya adalah kompetisi tingkat senior Liga 3, tahun ini. Hal itu disampaikan Ketua Askot PSSI Salatiga, Fathur Rahman, saat menutup kompetisi antara klub PSSI Salatiga tahun 2018 di Stadion Kridanggo, Minggu (4/3). ”Saya mendorong ada wakil Salatiga di liga nasional, termasuk Liga 3. Dengan begitu, ada gairah pembinaan di tingkat klub. Sebab, kompetisi internal rutin digelar, tetapi untuk kompetisi nasional senior sudah lama absen,” kata Maman, sapaan akrab Fathur Rahman ini.
Menurut Maman, sejauh ini Salatiga selalu aktif mengikuti kompetisi nasional, tetapi di kelompok umur, seperti Liga Soeratin U-17 dan Kompetisi antar-Pengcab U-15. Sedangkan untuk kelompok senior telah lama absen. ”Saya tidak tahu kondisi manajemen PSISa sekarang. Seharusnya, klub inilah yang mewakili Liga 3 Salatiga. Sebab, desakan pencinta bola di Salatiga cukup tinggi untuk bisa tampil di kompetisi nasional,” tutur Wakil Ketua DPRD Salatiga ini.
Tunggu Kejelasan
Maman berharap ada kejelasan dari PSISa sesegera mungkin. Jika tidak sanggup, klub lain seperti HBFC siap menggantikan. Tetapi opsi pertama tetap pada PSISa. ”Klub di Salatiga yang aktif mengikuti Liga Soeratin U-17, selama ini adalah HBFC. Jadi HBFC sebenarnya siap menggantikan pula di kelompok senior. Tetapi, kami harus menunggu kejelasan manajemen PSISa dulu. Kami juga berharap wali kota bisa membantu kejelasan PSISa yang telah lama vakum,” tuturnya.
Sementara itu, dalam kompetisi antarklub PSSI Salatiga tahun 2918 ini, juara Divisi I adalah klub Ster Muda. Posisi kedua dan ketiga ditempati Ganesha dan PTP. Sedangkan Divisi II, juara diraih DND FC dan posisi kedua dan ketiga masing-masing ditempati AMA FC dan Pandawa FC.
Untuk kelompok antarakademi, DND A menjadi juara, disusul DND B di posisi kedua, dan DND C di posisi ketiga. Adapun untuk kelompok oldstar, Timnas Monas menjadi juara. Posisi runner up ditempati HBFC dan posisi ketiga Annisa FC.
Sumber: Suara Merdeka – Selasa, 6 Maret 2018
