Kiki Juara Umum Salatiga Silhouette Open IV

SALATIGA – Bertempat di Stadion Kridanggo Salatiga, hari Sabtu – Minggu, tanggal 11-12 November 2017 lalu, Pengurus Cabang (Pengcab) Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin) Kota Salatiga kembali menyelenggarakan Kejuaraan Menembak Salatiga Silhouette Open untuk yang ke-empat kalinya.

Kejuaraan menembak Salatiga  Silhouette Open ke IV ini selain memperebutkan piala bergilir Ketua DPRD Salatiga juga memperebutkan hadiah total senilai 28 Juta Rupiah.

Ada tujuh nomor lomba yang dipertandingkan, yakni Nomor 41 Meter PCM Posisi Banchrest,  33 Meter – Pompa Banchrest, Multirange PCP, 33 Meter 3 PCP Posisi, 27 Meter 3 Pompa Posisi dan Visir 17 Meter 3 Posisi.

Kiki atlet menembak dari Klub RSC – Surabaya  menjadi pengumpul medali terbanyak dan  juara umum dalam Kejuaraan  Menembak Salatiga Silhouette Open IV sehingga berhak membawa pulang Piala Bergilir Ketua DPRD Salatiga. Total Kiki berhasil mengumpulkan dua emas, dan tiga perunggu dalam kejuaraan ini.

Turnamen ini diikuti peserta dari berbagai kota di Indonesia. Penyelenggaraan tahunan ini dinilai sukses terbukti animo peserta selalu meningkat dari tahun ke tahun.

Ketua DPRD Salatiga, M. Teddy Sulistio, SE saat pembukaan  kejuaran menyampaiakan “Salatiga harus selalu ramai kegiatan, Program Pengcab Perbakin ini perlu kita apresiasi. Salatiga tidak boleh sepi, Salatiga harus menjadi tujuan Wisata, karena selain Salatiga merupakan tempat wisata yang pesonanya indah, Salatiga juga sangat ramah terhadap wisatawan lokal maupun wisatawan asing” tutur Ketua DPRD.

Dalam kegiatan tersebut, Ketua DPRD Salatiga juga mengundang segenap peserta kejuaraan menembak Salatiga Metal Silhouette Open ke IV di halaman Rumah Rakyat DPRD Salatiga untuk bersama-sama berdialog demi kemajuan Kota Salatiga kedepan dan khususnya Perbakin Cabang Salatiga dalam acara Opening Ceremony pada hari Sabtu (9/11) malam.

Ketua Persatuan Olahraga  Menembak Indonesia (Perbakin) Salatiga Henry Wicaksono sebagai penyelenggara lomba ini mengatakan, kejuaraan digelar dalam rangka ikut menciptakan prestasi olahraga di Salatiga. Terlebih ikon Salatiga sebagai kota olah raga, pendidikan, dan transit pariwisata harus didukung dengan peningkatan prestasi olahraga itu.

“Selain itu, dengan kejuaraan nasional ini, tentunya akan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Salatiga harus memiliki pembeda sehingga orang akan tertarik untuk datang ke Salatiga,” tuturnya.

Dengan suksesnya kejuaraan ini, lanjut Henry, menjadi modal ke depan agar kejuaraan bisa diselenggarakan lagi. Dengan begitu diharapkan bisa menjadi agenda rutin tahunan yang selalu dinantikan para petembak di seluruh Indonesia.

DA