SALATIGA – Tim Hati Beriman FC (HBFC) Salatiga memastikan lolos ke semi final Piala Soeratin U17 Jateng. Kepastian itu diperoleh setelah anak asuhan Sri Nanda itu menang tipis 1-0 atas PSCS Cilacap di Stadion Wujil Ungaran, Minggu (29/9). dalam pertandingan penyisihan grup babak 12 besar. HBFC bertindak sebagai tuan rumah di Ungaran karena stadion Kridanggo sedang direnovasi.
Gol HBFC dicetak penyerang mereka Daniel Nur Cahyo pada menit keenam. Gol ini dicetak melalui sundulan kepala memanfaatkan tendangan bebas dari sektor kiri pertahanan PSCS. Keunggulan 1-0 di menit ke-6 itu bertahan hingga pertandingan usai.
Meski hanya unggul 1-0, sudah cukup mengantarkan HBFC ke semi final. Sebab dalam pertandingan penyisihan grup 10 ini menggunakan sistem head to head. HBFC unggul agregat gol tandang dengan PSCS karena pada pertandingan di Cilacap sebelumnya, HBFC kalah 1-2. Tetapi karena HBFC berhasil mencetak gol di kandang lawan, sehingga dinyatakan unggul agregat gol tandang. Di grup ini sebenarnya ada tiga tim, namun PSIW Wonosobo tersingkir lebih awal karena selalu kalah dengan PSCS mau pun HBFC.
Pelatih HBFC Sri Nanda mengaku lega karena timnya masuk semi final. Namun perjuangan masih panjang untuk meraih juara seperti yang ditargetkan awal. Dalam semi final nanti, HBFC akan ditantang PSIS Semarang. Laga perdana semi final akan digelar Semarang pada 13 Oktober. Kemudian pertandingan kedua di Stadion Wujil 20 Oktober.
“Kami mohon doa masyarakat Salatiga agar bisa mempersembahkan prestasi terbaik. Semoga target juara bisa terpenuhi dalam kompetisi kali ini,” katanya.
Bisa menembus semi final merupakan ulangan prestasi seperti tahun lalu. Namun pada kompetisi kali ini HBFC ingin berprestasi lebih yaitu menjadi juara.
Rintangan awal yang harus dihadapi adalah PSIS Semarang. Perjuangan akan berat karena semua tim di empat besar ini memiliki kemampuan terbagus di Jateng. Termasuk PSIS bukan tim sembarangan. Sebab PSIS dikenalĀ memiliki tradisi sepak bola yang bagus di Jateng bahkan nasional.
“Kami mengevaluasi tim menjelang semi final. Di antaranya fokus penyelesaian akhir yang masih menjadi kendala. Anak-anak terlalu terburu-buru dan kurang tenang saat di depan kotak penalti,” katanya.
Sumber: Suara Merdeka