SALATIGA – Erni Ultaningsih adalah seorang atlet putri dari Cabang Olahraga Atletik dari Kota Salatiga kelahiran Kabupaten Semarang tiga puluh depalapn tahun silam. Erni Ulatningsih merupakan anak kedua dari tujuh bersaudara yang lahir dari pasangan Bapak Sutikno dan Ibu Juminah. PNS Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Salatoga itu sampai ini saat ini masih aktif sebagai atlet. Pada bulan September 2016 lalu , di bawah naungan Klub Pandawa dan Pelatih Cendekia Paramadani, ia turun sebagai atlet andalan Jawa Tengah pada perhelatan olahraga paling akbar di negeri ini yakni PON XIX Jabar Tahun 2016. Namun sayang dievent olahraga se-Indonesia tersebut Erni belum mampu menyumbangkan medali untuk Kontingen Jawa Tengah.
Erni Ulatningsih sejak usia 12 tahun atau tepatnya kelas 6 SD, sudah mulai mengenal olahraga atletik. Even tingkat pelajar di Kabupaten Semarang berhasil ia juara 1. Di tahun 1995, ia dikenalkan oleh seorang pelatih atletik kenamaan di Indonesia yakni Yon Daryono, yang saat itu menjadi pemilik Klub Atletik Dragon Salatiga.
Profil dan Karier Erni Ulatningsih :
Bakat dan prestasinya terus meningkat, hingga akhirnya pada tahun 2000, ia dipercaya Jawa Tengah untuk turun di nomor marathon PON XV di Surabaya dengan menempuh jarak 42,195 KM. Debut pertama di even resmi nasional tersebut, Erni mampu memberikan medali perak bagi Tim Jawa Tengah. Atas prestasi itu, kemudian Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB. PASI) memanggilnya untuk mengikuti Pelatnas yang dipersiapkan di Sea Games Malaysia, di even resmi internasional tingkat Asia Tenggara ini, Erni mampu mendapatkan medali perunggu nomor marathon putri. Hingga akhirnya ia dipercaya PB. PASI untuk mengikuti pelatnas untuk dipersiapkan di Sea Games Vietnam.
Pada tahun 2003, merupakan tahun yang tidak terlupakan bagi Erni Ulatningsih, karena di multievent tingkat Asia Tenggara tersebut, ia mampu memberikan medali emas bagi kontingen Indonesia. Even demi even ia ikuti dan hampir kesemuanya selalu mendapatkan podium. Hingga akhirnya, pada tahun 2008, ia menikah dengan seorang anggota Polri yang bernama Cendikia Paramadani yang juga merupakan pelatihnya. Setelah menikah, tepatnya bulan Februari tahun 2009, ia sempat mengikuti lomba marathon di Mumbai, India, yang bertajuk Standard Chartered The Greatest Race On Earth (GROE) dan berhasil menjadi yang terbaik untuk peserta marathon wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara.
Sepulangnya dari Mumbai, India, Erni diketahui sudah hamil 2 bulan dan pada saat itu juga, akhirnya ia memutuskan untuk berhenti dari dunia lari. Tahun 2009, tepatnya di bulan September lahir buah hati seorang putri yang bernama Rithonia Hening Ramadani. Rithonia sendiri diambil dari even marathon yang pernah ia ikuti pada saat hamil 2 bulan (Rithonia = Lari Marathon India). Pasca lahirnya sang buah hati, dipandu pelatih yang juga suaminya, ia mulai mengawali latihan lari lagi. Hingga akhirnya, even resmi pertamanya setelah cuti melahirkan adalah perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII tahun 2012 di Riau. Di PON XVII tahun 2012 ini, ia dipercaya Jawa Tengah untuk turun pada cabang atletik nomor marathon. Berkat usaha dan kerja kerasnya, ia berhasil menjadi juara kategori marathon putri.
Even demi even terus diikutinya baik tingkat lokal maupun nasional dan pada tahun 2018 ini diusia 38 tahun, Erni masih dipercaya Kota Salatiga Jawa Tengah untuk dipersiapkan pada even Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) XV di Surakarta. Ia berharap masih mampu menyumbang medali emas untuk Kota Salatiga.