JAKARTA – Para atlet Salatiga menyumbangkan delapan emas satu perak dan satu perunggu untuk kontingen Jateng dalam kejurnas atletik yunior di Jakarta, baru-baru ini. Dalam kejuaraan itu, Jateng menyabet 15 medali emas, 9 perak, dan 9 perunggu sekaligus sebagai juara umum atau pengumpul medali terbanyak.
Sumbangan para atlet Salatiga dalam kejuaraan itu cukup membanggakan. Sebab, para atlet Kota Sejuk ini berarti menjadi penyumbang emas terbanyak di antara atlet yang masuk bagian kontingen Jateng.
Atlet Salatiga yang menyumbangkan medali emas itu masing-masing Lidya Novinasari (lari 800 meter yunior/klub Dragon), Destiana Azani (10.000 meter jalan cepat yunior/Dragon), Wahyu Nur Aini (lempar cakram yunior/ Primavera), Rieke Febriati (lari 3.000 meter remaja/ Primavera).
Kemudian Nani Dwi Purwanti dua emas (1.500 meter dan 2.000 stc remaja/Pandawa), Melly Milenia (estafet 4×400 meter/Dragon), Lavinia Rizki (estafet 4×100 meter/Victory) dan Ratih Dini (4×400 meter remaja /PPLP).
Ketua Komisi A DPRD Salatiga, Dance Iskhak Palit mengatakan, apa yang diraih para atlet Salatiga ini menunjukkan bahwa pembinaan atletik di Salatiga berjalan baik. Ini tak lepas dari faktor skenario pembinaan di antaranya penguatan klub. Tak kurang sepuluh klub berlatih dan melakukan pembinaan intensif.
”Konsolidasi latihan terus dilakukan dan juga monitoring terpadu dari KONI. Selain itu program Pusat Pembinaan dan Latihan Olaharag Salatiga Menuju Prestasi Dunia (PPLO-SMPD), bisa kita lihat hasilnya di tingkat yunior. Semoga ini juga menjadi gambaran di kelompok senior nanti,” kata pria yang juga pengurus PASI Salatiga ini.
Ofisial tim, Lusia Cahyasari menambahkan bahwa para atlet tersebut adalah para siswa dan siswi dari SMA dan SMP. Kota Salatiga memberangkatkan 10 atlet. Sesuai dengan peraturan kejurnas, untuk tingkat remaja adalah atlet yang lahir tahun 1999 sampai dengan 2003, sedangkan untuk tingkat junior adalah atlet yang lahir pada tahun 1998 dan 1999.
Walikota Yuliyanto sangat mengapresiasi prestasi yang membanggakan tidak hanya untuk Salatiga, tapi juga bagi Jawa Tengah ini. Prestasi ini merupakan buah dari latihan yang melelahkan, dan juga kepatuhan pada pelatih.
Sumber: Suara Merdeka. Rabu, 30 Maret 2016