SALATIGA – Kejuaraan Kota (kejurkot) Bulu Tangkis Salatiga kembali digelar. Agenda setiap tahun, Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Salatiga ini, dimulai Minggu (22/7) hingga Selasa (24/7) di GOR PPLP Salatiga.
Turnamen diikuti 194 atlet dari usia dini hingga dewasa. Mereka mewakili klub-klub yang ada di Salatiga. Seksi pertandingan Budi Hartono didampingi Seksi Organisasi PBSI Salatiga Bayu Angki mengatakan, hingga hari kedua turnamen berjalan lancar. Terbukti tidak banyak peserta yang protes atau keberatan terhadap penyelenggaraan kejuaraan ini. Diharapkan, hingga berakhirnya turnamen nanti, berjalan sesuai harapan. ”Semoga selain sukses penyelenggaraan juga sukses prestasi. Artinya, para juara dari turnamen ini berkualitas yang pada gilirannya mampu menyumbangkan prestasi untuk bulu tangkis Salatiga di Jateng atau nasional,” tuturnya.
Dikatakan, Kejurkot ini tidak sekadar menggelar turnamen untuk menjadikan gebyar semata. Lebih dari itu akan mencetak atlet prestasi yang bisa mengharumkan nama daerah baik di kancah regional mau pun nasional. ”Kejurkot merupakan agenda rutin PBSI Salatiga. Dalam setahun, minimal dua kejurkot digelar. Kali ini adalah seri pertama di tahun 2018. Pada kejurkot ini, panpel berupaya meningkatkan kuantitas dan kualitas pertandingan,” ucapnya.
Panitia pertandingan Bayu Angki Anggono menuturkan, belajar dari pengalaman kejurkot sebelumnya, kini PBSI berbenah. Misalnya, Pengcab PBSI Salatiga telah mendata daftar atlet bulu tangkis di Salatiga untuk memperhatikan masalah domisili atlet. Selain itu, panitia juga mencantumkan nama-nama peserta di dalam daftar buku panduan pertandingan. Dengan begitu memudahkan peserta untuk melihat jadwal pertandingan dan mengenal daftar pemain dari masing-masing klub.
Dalam kejurkot kali ini dipertandingkan dari berbagai kelompok usia mulai usia dini hingga ganda veteran. Hingga kemarin sudah mempertandingkan babak delapan besar di semua nomor. Partai semi final maupun final akan digelar Selasa (24/7) hari ini hingga malam hari. ”Seluruh pertandingan kami padatkan.
Dengan begitu, durasi turnamen ini lebih cepat sehari dari jadwal semula. Ini karena pesertanya di sejumlah nomor berkurang. Bahklan di nomor tunggal anak putri tidak ada pendaftar,” terangnya.
Sumber: Suara Merdeka. Selasa, 24 Juli 2018